Hal ini karena, fuse akan meleleh dan dapat memutus rangkaian seketika terdapat arus listrik berlebih pada rangkaian atau beban berlebih dan jika terjadi korsleting. Sehingga tidak merusak komponen listrik/elektronik lainnya serta mencegah dapat mencegah terjadinya kabel terbakar.
Prinsip fuse didasarkan pada efek pemanasan arus listrik. Fuse sederhana terdiri dari 2 terminal dan terbuat dari bahan konduktif kecil dengan resistansi rendah dan dipasang seri dengan rangkaian.
Luas penampang bahan penghantar ini dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan sejumlah arus listrik tertentu diizinkan mengalir dalam rangkaian.
Ketika arus listrik dalam rangkaian melebihi nilai yang diizinkan (current rating) yang mungkin disebabkan oleh beban lebih, korsleting, atau ketidaksesuaian beban, arus listrik berlebih ini akan melelehkan elemen konduktif pada fuse dan memutus rangkaian.
Fuse Rating (Current Capacity)
Diartikan sebagai jumlah maksimum arus listrik yang dapat ditahan oleh fuse tanpa putus atau meleleh. Ini biasanya disebutkan dalam Ampere yaitu 2A, 4A, 600A dll.
Jenis fuse automotive yang sering digunakan :
- Fuse tabung
- Fuse plat
- Fuse blade
Menentukan ukuran fuse yang sesuai
- Tentukan daya (Watt) dari beban yang terpasang, semakin banyak beban yang terpasang secara paralel maka daya juga akan semakin besar.
- Menghitung nilai arus listrik yang melewati beban, semakin banyak beban yang terpasang secara paralel maka arus listrik total yang mengalir akan semakin besar
- Nilai fuse untuk lighting minimal 125% dari arus listrik yang mengalir, sementara untuk electric motor 200% dari arus listrik yang mengalir.
- Pilih ukuran fuse satu tingkat diatas dari nilai perhitungan
Misalnya :
Bulb 12V-55W
Battery 12 V
Arus Listrik yang mengalir pada rangkaian sbb :
I = P/V => 55 watt / 12 V = 4,58 A
Safety Factor = 125% x 4,58 A = 5,7 A
Ukuran fuse diambil satu tingkat diatasnya yaitu 7,5A
Ukuran Automotive Fuse
No comments:
Post a Comment