Labels

Search This Blog

17 November 2023

Defensive Driving

Dalam semua kasus, saat mengoperasikan kendaraan, pengemudi harus mempraktikkan teknik defensive driving. Defensive driving adalah seni mengemudi untuk mencegah dan menghindari kecelakaan lalu lintas, terlepas dari kondisi dan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pengemudi lain serta kondisi jalan dan atau cuaca buruk. 

Defensive driving yang baik akan mempraktikkan delapan teknik berikut:

  1. Melihat jauh kedepan ke arah perjalanan, kenali rute yang akan dilalui. Lihatlah 2 atau 3 kendaraan di depan untuk mengamati situasi, kondisi dan karakter pengemudi yang berkendara di depan Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk mempertimbangkan suatu tindakan pencegahan atas apa yang mungkin bisa terjadi
  2. Dapatkan "big picture atau gambaran besar", cobalah untuk melihat keseluruhan jalan. Selalu perhatikan situasi dan kondisi di samping dan belakang. Hindari "pandangan hanya pada satu titik". Jaga agar mata Anda tetap bergerak. Posisikan kendaraan untuk meningkatkan bidang pandangan Anda
  3. Selalu sediakan rute evakuasi, dengan memperlambat atau mendahului kendaraan di samping Anda
  4. Jaga jarak agar kendaraan Anda tetap terlihat dan tunjukkan niat Anda sejak dini dengan menggunakan lampu sein, lampu hazzard, lampu dipped beam maupun klakson
  5. Ketika berhenti sebelum berbelok ke kiri pada lalu lintas masuk, biarkan roda tetap lurus untuk mencegah terdorong ke lalu lintas yang datang jika terjadi tabrakan dari belakang;
  6. Saat memasuki persimpangan berlatihlah melihat ke kiri/kanan/kiri. Pastikan untuk berhenti sepenuhnya sebelum melanjutkan
  7. Belajar untuk mengkompensasikan bahaya seperti cuaca, lubang, kerikil lepas, atau pasir; dan
  8. SELALU menjaga sikap berhati-hati dalam berkendara.

Jarak Aman (Prinsip 3 Detik)

Menjaga jarak kendaraan sesungguhnya sudah diatur dalam PP No 43 Tahun 1993 Pasal 63, "Pengemudi pada waktu mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada didepannya."

Maka dari itu, agar aman saat berkendara salah satunya yakni memahami dan menerapkan prinsip tiga detik untuk menjaga jarak aman dalam berkendara, baik saat  keadaan lengang, ramai lancar ataupun macet. Dijelaskan bahwa jarak aman berkendara adalah 3 detik dari kendaraan yang ada di depan maju sampai kita memajukan kendaraan. Jarak waktu tersebut dapat memberikan ruang gerak bagi pengendara untuk berhenti, berpindah jalur, atau berhenti secara tiba-tiba.

Jarak aman tiga detik tersebut linear dengan waktu persepsi manusia dan reaksi mekanikal. Pada saat pengereman, butuh waktu 3 detik untuk berhasil sepenuhnya.

  • 0,5 - 1 detik : waktu bagi otak pengendara untuk memperoses perintah pada otot di kaki untuk menginjak pedal rem
  • 0,5 - 1 detik : sistem mekanik dari fungsi rem hingga akhirnya sistem pengereman bekerja optimal setelah diinjak



No comments:

Post a Comment

Electronic Air Drier - Volvo Truck

Air Drier, General Electronic air drier bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti pendahulunya yang dikontrol udara. Perbedaannya, e...