Labels

Search This Blog

26 November 2023

ISO 45001:2018 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Apa itu ISO 45001?
ISO 45001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) . Ini memberikan kerangka kerja bagi organisasi untuk mengelola risiko dan meningkatkan kinerja K3. Berikut adalah 10 klausul yang terdapat pada ISO 45001:2018:

  1. Scope (Ruang Lingkup)
  2. Normative Reference (Acuan Normatif)
  3. Terms And Definitions (Istilah dan Definisi)
  4. Context Of The Organization (Konteks Organisasi)
  5. Leadership (Kepemimpinan)
  6. Planning (Perencanaan)
  7. Support (Proses Pendukung)
  8. Operation (Operasional)
  9. Performance Evaluation (Evaluasi Performa)
  10. Improvement (Peningkatan)

Klausul-klausul yang menjadi perhatian :
Planning (Perencanaan)
Klausul 6 – ISO 14001:2015, berkaitan dengan mengidentifikasi segala risiko/bahaya atau peluang yang dapat memengaruhi Occupational Health and Safety (OH&S) organisasi. Selain itu, ISO 45001:2018 membuat beberapa pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya yang tidak disebutkan dalam OHSAS 18001. Untuk identifikasi bahaya, ISO 45001 memiliki pertimbangan yang tidak terlepas pada:

  • Kondisi dan kegiatan rutin dan non-rutin pada pekerjaan
  • Situasi darurat
  • Faktor manusia, mencakup pekerja, kontraktor, pengunjung dan tamu perusahaan
  • Perubahan terbaru atau yang baru diusulkan dalam organisasi, operasi kegiatan dan sistem manajemen K3
  • Kecelakaan kerja sebelumnya, baik internal atau eksternal organisasi termasuk penyebabnya
  • Perubahan pengetahuan atau informasi tentang bahaya
  • Faktor sosial, seperti beban kerja, jam kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi.


Support (Proses Pendukung)
Bagian terbesar dari ISO 45001:2015 yaitu membahas persyaratan tentang sumber daya, komunikasi, dan dokumentasi. Organisasi perlu memastikan bahwa karyawan di semua tingkatan diberi informasi tentang kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta memahami peran mereka pada ISO 45001:2015.

Operation (Operasional)
Klausul ini menyatakan bahwa organisasi perlu menilai kegiatan atau aktivitas yang memiliki dampak K3 secara signifikan dan menetapkan proses tertulis untuk kegiatan yang terdapat dalam ruang lingkup Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pada klausul ini, menunjukkan perbedaan dengan OHSAS 18001 yaitu adanya fokus pada procurement, contractors and outsourcing. Proses-proses ini harus menggabungkan solusi untuk identifikasi bahaya yang terdapat dalam Klausul 6 – ISO 45001:2015. Organisasi juga harus membuat perencanaan untuk mempersiapkan dan menanggapi situasi darurat yang mungkin memiliki dampak K3 yang merugikan.

Performance Evaluation (Evaluasi Performa)
Pada klausul 9 – ISO 45001:2015, organisasi perlu menjabarkan cara memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Klausul ini mencakup rencana untuk program audit internal dan tinjauan manajemen.

Improvement (Peningkatan)
Klausul 10 – ISO 45001:2015 membahas mengenai peningkatan secara spesifik dibandingkan OHSAS 18001. Terkait peningkatan, organisasi harus melakukan tindakan peningkatan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam Sistem Manajemen K3. Dalam melakukan tindakan peningkatan, organisasi harus melakukan penyelidikan insiden, penyelidikan ketidaksesuaian, dan tindakan perbaikan berkelanjutan.
 

Standar ini menetapkan kriteria untuk kebijakan, tujuan, perencanaan, implementasi, pengoperasian, audit, dan peninjauan K3. Elemen kuncinya mencakup komitmen kepemimpinan, partisipasi pekerja, identifikasi bahaya dan penilaian risiko, kepatuhan hukum dan peraturan, perencanaan darurat, investigasi insiden, dan perbaikan berkelanjutan.

ISO 45001 menggunakan metodologi Plan-Do-Check-Act untuk mengelola risiko kesehatan dan keselamatan secara sistematis. Ini berlaku untuk semua ukuran organisasi dan dapat diintegrasikan dengan standar sistem manajemen ISO lainnya.

Mengapa ISO 45001 penting?
Penerapan ISO 45001 memberikan nilai signifikan bagi organisasi yang ingin mengurangi insiden di tempat kerja dan menunjukkan komitmen K3 . Manfaatnya implementasi ISO 45001 meliputi:

  • Kerangka kerja untuk mengelola risiko K3 secara sistematis
  • Mengurangi insiden dan cedera di tempat kerja
  • Menunjukkan komitmen terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja
  • Memastikan kepatuhan terhadap peraturan K3
  • Peningkatan ketahanan organisasi
  • Peningkatan kinerja K3 secara berkelanjutan

No comments:

Post a Comment

Electronic Air Drier - Volvo Truck

Air Drier, General Electronic air drier bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti pendahulunya yang dikontrol udara. Perbedaannya, e...