Labels

Search This Blog

16 October 2023

Hydraulic Components (Sub : Hydraulic Control Valve)

HYDRAULIC COMPONENT

Lanjutan dari pembahasan sebelumnya terkait Hydraulic Pump, pada bab ini akan kita bahas komponen hidrolik lainnya yaitu Control Valve

Hydraulic Control Valve

Untuk mengatur fluida (dalam hal ini oli) maka perlu komponen yang mengaturnya sehingga sesuai dengan tujuan, fungsi  dan desainnya. Hydraulic control valve secara umum diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :

  • Directional Control Valve
  • Pressure Control Valve
    • Relief Valve
    • Sequence Valve
    • Reducing Valve
  • Flow Control Valve

Directional Control Valve

Mengatur arah aliran fluida untuk menghasilkan pergerakan actuator (hydraulic cylinder & hydraulic pump). Jumlah port menunjukkan jumlah jalur yang dapat dihubungkan, dan jumlah posisi menunjukkan jumlah pergantian pada directional control valve (DCV).

Misalnya DCV 4/3 maka artinya control valve tersebut memiliki 4 port dan 3 posisi (penulisan tidak boleh terbalik).

Secara umum directional control valve (DCV) dibedakan menjadi :

  • Open Center System
  • Closed Center System
  • Tandem Center System
  • Float Center System



Pada gambar berikut merupakan contoh DCV 4/3 electromagnetic actuated type




Pada gambar DCV 4/3 diatas pada bagian teratas kondisi DCV dalam kondisi netral, port P, T, A dan B tidak ada yang terhubung. Kemudian pada bagian tengah kondisi DCV diaktifkan sehingga menghubungkan antara port P dengan port A dan port B dengan port T (PABT). Sementara pada bagian bawah kondisi DCV diaktifkan sehingga menghubungkan antara port P dengan port B dan port A dengan port T (PBAT).

Pressure Control Valve

Perbedaan fungsi antara relief valve, sequence valve dan reducing valve.
  • Relief Valve

Berfungsi membatasi/menjaga tekanan dalam system sesuai desain dengan membuka dan mengijinkan sebagian oli untuk kembali menuju tangki.

  • Sequence Valve

Valve ini digunakan ketika dua hydraulic circuit yang disupplai oleh satu pompa dan salah satu hydraulic circuit memiliki prioritas utama.

  • Reducing Valve

Valve ini mengijinkan dua hydraulic circuit dengan tekanan yang berbeda disupplai oleh satu pompa yang sama

Relief Valve
  • Oli dari port (P), mengalir melalui orifice piston A menuju ke chamber (2). Karena luasan area d1 > d2, maka main poppet B tidak dapat bergerak.
  • Jika pressure mencapai nilai yang ditetapkan spring C, servo hydraulic poppet D akan membuka dan oli mengalir menuju oil tank melalui lubang lateral dan melingkar, kemudian pressure pada chamber (2) akan menurun. 
  • Sehingga piston A bergerak kekiri dan berhenti pada servo hydraulic poppet D. Maka dari itu poppet B membuka dan oli mengalir langsung ke jalur menuju oil tank.
  • Jika pressure pada port (P) menurun lebih rendah dari pada port (T) (mendekati negative pressure), poppet B terbuka akibat tank pressure. Oli akan mengalir menuju ke port (P) untuk mencegah terjadinya kavitasi.



Main Relief Valve (Two-stage)
Pada kondisi normal, main relief valve bekerja mirip dengan relief valve pada umumnya. Setting pressure akan meningkat jika ada pilot pressure yang masuk melalui lubang pada low pressure screw (1) kemudian mendorong piston (5) yang menyebabkan tension regulating spring (7) meningkat.


1. Screw (low pressure)
2. Lock nut
3. Screw (high pressure)
4. Lock nut
5. Piston
6. Cartridge
7. Regulating spring
8. Servo hydraulic poppet
Y Piston surface
Z Screw (high pressure) surface

  • High Pressure Adjustment (Boost pressure)
Lepas servo hydraulic hose yang terhubung ke relief valve, dan pasang plug pada ujungnya. Kendorkan lock nut (2) kemudian putar low pressure screw (1) searah jarum jam sampai full stroke (Y dan Z). Kendorkan lock nut (4) kemudian putar high pressure screw (3) searah jarum jam untuk menaikan tekanan, dan berlawanan arah untuk menurunkan tekanan.

  • Low Pressure Adjustment (Standard pressure)
Lepas servo hydraulic hose yang terhubung ke relief valve, dan pasang plug pada ujungnya. Kendorkan lock nut (2) kemudian putar low pressure screw (1) searah jarum jam untuk menaikan tekanan, dan berlawanan arah untuk menurunkan tekanan.

Reducing Valve
Ia mempertahankan tekanan konstan di port A terlepas dari perubahan tekanan di port P.  Jika tekanan pada port A naik melebihi pengaturan, spool kontrol bergerak ke atas melawan pegas yang disetel dan oleh karena itu aliran pada port P dibatasi untuk memenuhi permintaan beban tanpa meningkatkan tekanan. Berfungsi juga sebagai relief valve jika tekanan pada port A naik melebihi pengaturan karena gaya eksternal yang tiba-tiba, spool akan terdorong lebih jauh melawan pegas dan melepaskan beban ke port tangki T.


Flow Control Valve
Valve ini mengatur laju aliran (flow rate) pada hydraulic circuit.
Dapat terdiri dari jenis-jenis berikut atau gabungan keduanya :
  • Check valve
  • Orifice / restrictor
  • Throttle check valve
  • Flow divider
Throttle check valve

Laju aliran fluida akan diatur dalam arah port 1 ke port 2. Valve akan mempertahankan laju aliran terlepas dari variasi tekanan pada port output atau port input.

Operating Control
Control valve dapat aktif (bekerja) melalui manual control, pilot control, solenoid control atau kombinasi.



Referensi terkait :

No comments:

Post a Comment

Electronic Air Drier - Volvo Truck

Air Drier, General Electronic air drier bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti pendahulunya yang dikontrol udara. Perbedaannya, e...